Senin, Mei 13, 2013

PARADE MUSIK TOLAK MONEY POLITIK


Sesuai namanya GANESHA adalah berbentuk seekor gajah yang melambangkan kecerdasan karena volume otaknya yang besar dan memiliki belalai panjang seakan-akan menjadi pengeras suara bagi setiap suara yang dikeluarkannya. Jika sekitar 1 Bulan yang lalu GANESHA MANAGEMEN telah mengadakan Diskusi dengan BAWASLU Propinsi Babel dan Ombudsman RI dan PDKP BABEL berjudul Indonesia Bersih – Indonesia Tak Boleh Galau maka kali ini GANESHA akan melakukan PARADE SENI PEMILIH CERDAS dengan subtema Ayo Keluar dari Pembodohan Politik.

Dblessed Dukung Pencerdasan Politik Bangsa
“Ganesha itu kelompok mayoritas pemuda apalagi banyak musisi muda disini, kami memiliki kesadaran untuk tidak diam diri pada persoalan pendidikan pemilih cerdas di Bangka Belitung. Parade Seni Pemilih Cerdas ini adalah Aksi Nasional, mengapa karena persoalan Politik Suap (beras, uang, hadiah, janji dll)terjadi diseluruh Indonesia, uniknya di Bangka Belitung kesadaran untuk keluar dari Pembodohan Politik ini dipimpin oleh Musisi di Bangka Belitung.” Ucap Elvin Mustika, PJs Direktur Ganesha Managemen. Memang benar setiap saat menjelang Pemilu baik itu Pemilukada maupun Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden selalu saja Money Politik menjadi cara yang dianggap paling efektif untuk meraih suara.

Parade Seni ini akan berupa panggung musik yang diisi para band bangka belitung yang ingin menyuarakan aspirasi sekaligus belajar berinteraksi dengan masyarakat Bangka Belitung lewat penampilan mereka. Kordinator Aksi kegiatan Ahmad Albuni,SH yang juga merupakan Pembela Hukum di Kantor Pusat Dukungan Kebijakan Publik (PDKP BABEL) melaporkan “mulai besok kami akan menemui Kapolda Babel, Bawaslu Babel juga para pelaku media di Bangka Belitung untuk mendapat dukungan mereka terhadap upaya pendidikan politik dan pendidikan pemilih cerdas di Bangka Belitung.” Sedangkan Elvin Mustika, Kordinator Acara mengatakan bahwa Acara ini akan diadakan pada tanggal 25 atau 26 Mei 2013 dan didukung sound system 15.000 sd 20.000 Watt, diisi lebih dari 20 Band Indi, pembaca puisi, patung manusia, orasi ilmiah, drama musical. “Maaf jika masih ada Band yang berminat untuk ikutserta kami ingin berkenalan dulu melalui Pesan di Facebook Ganesha Managemen, kami mesti tahu motivasi dan niatnya, semua kami lakukan untuk memastikan acara ini bukan acara Parpol dan para calon tertentu.” Ungkap Elvin Mustika.

Rabu, April 24, 2013

ABE BAND BUTUH TV NASIONAL


Era desentralisasi adalah tuntutan semua masyarakat Indonesia untuk meraih kepastian pemerataan pembangunan itu terlaksana, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara suatu daerah. Begitupun UU dan peraturan yang berkenaan dengan penyiaran telah menciptakan penggunaan frekuensi siaran yang terdesentralisasi. Oleh sebab itu di setiap daerah mendirikan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) termasuk di Bangka Belitung.
ABE BAND DARI BANGKA BARAT

Bagaimana semangat desentralisasi penyiaran ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Bangka Belitung ditanggapi sangat antusias oleh Band – Band Indie yang berinteraksi dengan Ganesha Managemen. “Kemarin GANESHA sudah berdiskusi dengan KPID BABEL tentang hal ini, kami melihat desentralisasi penyiaran akan membangkitkan perekonomian kreatif di Bangka Belitung, bayangkan saja UU Penyiaran mewajibkan lembaga penyiaran menyediakan minimal 10% persen konten acara local, kan banyak Band Lokal bisa tampil di acara bertajuk nasional. Kami antusias, ternyata KPID sedang melakukan sebuah terobosan yang sangat membela kepentingan public. Oleh sebab itu kami akan mendukung langkah ini.” Ujar Elvin ganesha, Wakil Direktur Program Ganesha Managemen.
 
Ryan dari ABE band yang saat ini sedang mempersiapkan kehadiran single lagunya berjudul Membutuhkanmu pada Album Bizsing Kompilasi menilai bahwa Band Lokal sangat diuntungkan jika kelak Penyiaran TV Nasional diwajibkan mengikutsertakan konten local (Bangka Belitung). “Setiap aktifitas Band pada akhirnya berujung pada lembaga penyiaran. Misalnya membuat lagu dan mempromosikan penjualannya melalui siaran Radio dan Televisi, Artinya jika kewajiban ini diterapkan, maka Band-Band Lokal tidak perlu lagi terlalu nekad mengadu nasib di Jakarta. Ini bagus, Musisi Babel tidak lagi sekedar menjadi Penonton.” Demikian kajian Ryan ABE BAND.
ABE Band adalah salah satu dari banyak band local yang ada di Kabupaten Bangka Barat yang menjadi bintang tamu pada ALBUM BIZSING Kompilasi. Bagi ABE bergabung di Ganesha Managemen membuat mereka dapat memandang visi misi band nya dikarenakan komunitas musisi ini banyak memberikan ruang diskusi. “Saya ingin kasi tahu ke semua Band Indie di Bangka Belitung bahwa adalah benar kita sangat butuh lembaga penyiaran bagi karya kita, ini adalah salah satu kepentingan kita.”Ucap SIDIK D’Blessed selain menjadi Drummer juga mahasiswa. Ditambahkan oleh SIDIK D’Blessed “ Band – band local sangat dibutuhkan kekompakan dan pemahaman yang sama untuk memastikan pelaksanaan UU Penyiaran tersebut dilaksanakan. Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih jelas Ganesha Managemen membuka Hotline Diskusi tentang hal ini melalui 0819.1895.2387 atau 0717. 422.359 dan atau langsung menghubungi Kantor KPID Bangka Belitung di Komplek Pekantoran Pemprop Babel – Air Itam Pangkalpinang.

Sabtu, April 20, 2013

RA KARTINI ITU TOKOH PERUBAHAN BUKAN PERAGAWATI



Salah satu dari sekian sedikit Band Wanita di Bangka Belitung
Ketika akhir abad-19 sikap dan pemikiran Pahlawan R.A Kartini telah menjadi perintis terbentuknya Negara Indonesia yang melindungi persamaan hak – hak perempuan sebagai perempuan. Tanpa Ibu Kartini belum tentu Indonesia akan seperti saat ini, bisa saja kita menjadi Negara yang paling tinggi tingkat kekerasan terhadap perempuan. Karena tak boleh bersekolah, perempuan Indonesia menjadi keterbelakangan dalam segala hal, atau karena tak memiliki hak yang sama dalam hukum dan keputusan didalam rumah tangga, mereka selalu menikah bukan karena cinta tetapi dipaksakan untuk kepentingan yang mungkin tak ia pahami.

Menanggapi hal ini, Ganesha Managemen mengharapkan kegiatan – kegiatan peringatan hari Kartini tidak melupakan pesan-pesan penting dari kisah perlawanan Ibu Kartini terhadap sesuatu yang ia yakini adalah jalan kebaikan bagi semua orang. “Saya dan teman-teman ingin menyampaikan perasaan kami tentang makna Hari Ibu Kartini yang semakin menciut, bagi kami Ibu kartini itu tokoh perubahan bukan foto model apalagi peragawati. Kalau Ibu Kartini berani menyampaikan kebenaran dan kebaikan maka kami ingin semakin banyak wanita di Bangka Belitung ini berani menyampaikan keberaniannya”. Ucap Untung Novrianto, Direktur Ganesha Managemen. Memang benar, di zaman itu, Ibu Kartini telah memiliki pemikiran yang bersebrangan dengan tradisi yang ada saat itu bahwa tidak ada perbedaan hak antara Laki-Laki dan Wanita.

Untung - Ganesha masih menaruh keyakinan bahwa minimnya band perempuan dalam belantika musik di tanah air pun karena masih banyak tradisi pemikiran yang berkembang menghambat perempuan untuk bisa berkarya. “Beberapa daerah sudah bikin perda larangan perempuan keluar malam, menurut saya perda itu melawan IBU KARTINI artinya melawan saya juga yang ngefans sama pemikiran Ibu Kartini.. Di Bangka Belitung ini kalau perempuan pulang malam sudah jadi gosip berlebihan berkembang dilingkungannya, padahal ia baru saja pulang mengisi panggung musik dan mendapat honour dari penampilannya. Makanya sedikit Band perempuan di Babel ini. Jujur, Indonesia masih banyak butuh Kartini untuk memperjuangkan Hak-Hak Perempuan.” Ungkap Untung Novrianto.

TRAUMA SAMA MALAM MINGGU




Entah siapa yang memulai, tetapi setiap malam minggu selalu menjadi waktu yang penting untuk bertemu dengan kekasih, berkumpul dengan keluarga. Beragam cara dilakukan mulai dari berkunjung ke rumah pacar, mengajak makan malam berdua, atau sekedar menghabiskan pulsa telepon untuk berbicara dengan pasangannya secara khusus. Di bangka belitung hal inipun terjadi, mulai dari pesisir, desa hingga kota selalu saja malam minggu menjadi hari yang special.

Akan tetapi Roda Band memiliki pengalaman khusus bertemakan malam minggu, dengan judul lagunya GARA-GARA MENTINAK (bahasa bangka) yang artinya GARA GARA WANITA menyebutkan kekesalan terhadap malam minggu. Dalam lagu berbahasa bangka dengan alunan irama melayu begitu lucunya Dian RODA menyanyikannya. Kira kira begini syair lagu itu, malam minggu aku kesepian, malam kamis hatiku mau menagis, melihat pacar berjalan dengan orang lain, aku gelisah, aku tak rela melihat pacar berpelukan pinggang. Kelak lagu ini bisa masyarakat dapatkan pada CD DVD Album Bizsing Kompilasi, atau saat ini bisa diminta siarkan melalui Radio Jess FM – Pangkalpinang, Radio DD FM atau Radio VOB Belitung. 

Jika suatu saat lagu ini bisa menjadi kesukaan masyarakat Bangka Belitung, maka kembali akan hadir Band bangka belitung di kancah musik nasional. “kalau bukan karena dukungan masyarakat, maka siapapun band tidak akan menjadi band nasional, berharap berdoa dan berkarya itu yang bisa kami buat, mudah-mudahan lagu kami cocok buat masyarakat.” Ungkap dian didampingi personil Band Roda lainnya. Lagu ini sudah cukup populer di Bangka Belitung, pada saat team produksi video Ganesha Managemen mengunjungi Rusunawa Pangkalpinang terdengar ramai sekali masyarakat disana bisa menyanyikan lagu ini. “saya kaget, anak kecil sekitaran SD SMP di rusunawa itu ternyata bisa fasih menyanyikan lagu ini, ramai sekali suara anak anak itu mereka berteriak senang bisa menyanyikan lagu Gara Gara Mentinak.” Ucap Edo Firmana Kordinator Produksi saat itu.

Sabtu, Maret 23, 2013

DES-2 HIDUP LEWAT MUSIK



Des-2 adalah band yang berasal dari Kundi -Bangka Barat, sebagai bintang tamu dalam CD DVD Bizsing Kompilasi mereka akan mencoba masuk pasar musik Indonesia melalui single hits nya berjudul Sebuah Lagu. JIka didengar lagu ini seperti berirama Pop Sunda apalagi terdengar jernih alunan suara Fidri FTB salah seorang personil Girlband di Pangkalpinang yang berduet dengan Vocalis Mizon DES-2. "DES-2 dan Fidri FTB adalah bukti bahwa sesama musisi di Bangka Barat dan Pangkalpinang ini adalah bersahabat alias kompak." jelas Mizon DES-2.
Sebuah Lagu dari DES-2

Ditengah situasi lesunya kegiatan usaha pertambangan timah di seluruh pedesaan bangka belitung, DES-2 mengakui hal ini telah berdampak kepada kehidupan perekonomian masing-masing personil. Namun mizon DES-2 menanggapi nya justru dengan sangat optimis, "saya sangat bersyukur bisa menciptakan lagu sebuah lagu ini dan ikut Album CD DVD BIZSING Kompilasi ini, bayangkan kalau masyarakat suka dengan lagu kami maka musik bisa jadi kehidupan buat kami, apalagi sekarang menambang timah sudah sangat susah tidak seperti dulu. " demikian ungkapan apa adanya dari seorang mizon DES-2 yang masih berusia pemuda. Hal ini diperkuat oleh Ganesha Managemen yang mengamati gejala sosial pasca tambang timah pun telah merambah pada kehidupan para pemuda di babel khususnya para penggiat seni musik. Demikian keterangan Dj Elvin di ganesha Managemen "Banyak pelanggan studio musik kami adalah para pemuda yang berlatarbelakang kerja/pemilik usaha di bidang pertambangan rakyat di pedesaan, sekarang mereka sudah jarang datang untuk bermusik, katanya karena usaha / pekerjaan tambangnya mulai lesu." 
Duet DES-2 Bersama Fidri FTB Girlband
Mampu kah Album Bizsing Kompilasi ini menjadi salah satu alternatif sumber penghasilan para pemuda kreatif di Bangka belitung di tanggapi DES-2 sebagai sebuah harapan. "menurut aku kalau sudah tidak ada pengharapan, maka mungkin tidak ada lagi kehidupan. lagu kami Sebuah Lagu ini adalah pengharapan dan karenanya DES-2 tetap bisa hidup dan eksis di Bangka Belitung. " demikian pengakuan Mizon DES-2 sambil ucap terima kasih kepada Harian Babelpos yang telah turut membantu menyuarakan harapan para pemuda di Bangka Belitung.