Sabtu, April 20, 2013

RA KARTINI ITU TOKOH PERUBAHAN BUKAN PERAGAWATI



Salah satu dari sekian sedikit Band Wanita di Bangka Belitung
Ketika akhir abad-19 sikap dan pemikiran Pahlawan R.A Kartini telah menjadi perintis terbentuknya Negara Indonesia yang melindungi persamaan hak – hak perempuan sebagai perempuan. Tanpa Ibu Kartini belum tentu Indonesia akan seperti saat ini, bisa saja kita menjadi Negara yang paling tinggi tingkat kekerasan terhadap perempuan. Karena tak boleh bersekolah, perempuan Indonesia menjadi keterbelakangan dalam segala hal, atau karena tak memiliki hak yang sama dalam hukum dan keputusan didalam rumah tangga, mereka selalu menikah bukan karena cinta tetapi dipaksakan untuk kepentingan yang mungkin tak ia pahami.

Menanggapi hal ini, Ganesha Managemen mengharapkan kegiatan – kegiatan peringatan hari Kartini tidak melupakan pesan-pesan penting dari kisah perlawanan Ibu Kartini terhadap sesuatu yang ia yakini adalah jalan kebaikan bagi semua orang. “Saya dan teman-teman ingin menyampaikan perasaan kami tentang makna Hari Ibu Kartini yang semakin menciut, bagi kami Ibu kartini itu tokoh perubahan bukan foto model apalagi peragawati. Kalau Ibu Kartini berani menyampaikan kebenaran dan kebaikan maka kami ingin semakin banyak wanita di Bangka Belitung ini berani menyampaikan keberaniannya”. Ucap Untung Novrianto, Direktur Ganesha Managemen. Memang benar, di zaman itu, Ibu Kartini telah memiliki pemikiran yang bersebrangan dengan tradisi yang ada saat itu bahwa tidak ada perbedaan hak antara Laki-Laki dan Wanita.

Untung - Ganesha masih menaruh keyakinan bahwa minimnya band perempuan dalam belantika musik di tanah air pun karena masih banyak tradisi pemikiran yang berkembang menghambat perempuan untuk bisa berkarya. “Beberapa daerah sudah bikin perda larangan perempuan keluar malam, menurut saya perda itu melawan IBU KARTINI artinya melawan saya juga yang ngefans sama pemikiran Ibu Kartini.. Di Bangka Belitung ini kalau perempuan pulang malam sudah jadi gosip berlebihan berkembang dilingkungannya, padahal ia baru saja pulang mengisi panggung musik dan mendapat honour dari penampilannya. Makanya sedikit Band perempuan di Babel ini. Jujur, Indonesia masih banyak butuh Kartini untuk memperjuangkan Hak-Hak Perempuan.” Ungkap Untung Novrianto.